PSIM Wajib Bayar Utang Stadion Mandala Krida | Info Bola - PSIM akan memulai latihan untuk mengikuti kompetisi Liga Indonesia 2013 awal Desember. Namun, rencana latihan di Stadion Mandala Krida terancam tidak bisa dilakukan. Ini menyusul belum lunasnya utang sewa stadion pada kompetisi 2012/2013 mencapai hampir Rp 60 juta. Balai Pemuda Olahraga (BPO) sebagai pengelolaan Stadion Mandala Krida kemungkinan untuk melarang PSIM memakai stadion. Terlebih lagi sejak tampuk kepemimpinan BPO pindah dari Tangan Teguh Rahardjo ke Edi Wahyudi, PSIM sama sekali belum pernah melakukan komunikasi.
Edi berharap PSIM menyelesaikan tunggakan tersebut. Terlebih lagi Stadion Mandala Krida merupakan salah satu aset Provinsi DIJ dan uang sewa tersebut merupakan salah satu dari pemasukan daerah.
’’PSIM sama sekali belum melakukan komunikasi terkait pembayaran stadion. Kalau mereka ingin memakai segeralah selesaikan utang ini. Jangan sampai mereka terkena masalah ketika musim kompetisi 2013 sudah bergulir,” ujar Edi kemarin (15/11).
Penyelesaian tunggakan ini, kata Edi tidak melulu dengan cara membayar tunai. BPO memahami saat ini keuangan PSIM memang sedang tidak sehat. Menurutnya, paling tidak manajemen Laskar Mataram b segera melakukan komunikasi dengan BPO dan menyelesaikannya secara prosedural.
Idelanya PSIM harus melakukan pembayaran stadion yang sudah dilakukan sejak Desember 2011. Kata Edi, pada dasarnya BPO mendukung PSIM sebagai salah satu ikon sepakbola DIJ.
’’Kami tidak akan memberatkan mereka dan yang paling penting ada komunikasi dulu,’’ tandasnya.
Eks Direktur Teknis PSIM Dwi Irianto menyatakan, masalah stadion memang menjadi salah satu kendala persiapkan tim. Pasalnya mustahil untuk PSIM melunasi utang tersebut dalam waktu dekat mengingat kondisi finansial yang masih karut marut.Pihaknya segera menjalin komunikasi dengan Pemprov DIJ. Dia yakin Pemprov tidak keberatan PSIM memakai Mandala meskipun masih memiliki utang. Selain itu legalitas badan hukum PSIM harus segera diselesaikan agar solusi penyelesaian utang bisa lebih jelas.
